SMART (
Simple Multi Attribute Rating Technique ) merupakan metode pengambilan keputusan yang multiatribut yang dikembangkan
oleh Edward pada tahun 1977.
Teknik pembuatan keputusan multiatribut ini digunakan untuk mendukung pembuat
keputusan dalam memilih antara beberapa alternatif. Setiap pembuat keputusan
harus memilih sebuah alternatif yang sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Setiap alternatif terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap atribut
mempunyai nilai-nilai. Nilai ini dirata-rata dengan skala tertentu. Setiap atribut mempunyai bobot
yang menggambarkan seberapa penting dibandingkan dengan atribut lain.
Pembobotan dan pemberian peringkat ini digunakan untuk
menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif terbaik.
Pembobotan pada SMART (
Simple Multi Attribute Rating Technique ) menggunakan skala antara 0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan
perbandingan nilai pada masing-masing alternatif.
Model yang digunakan dalam SMART (Simple Multi Attribute Rating
Technique) yaitu :
Keterangan:
wj = nilai
pembobotan kriteria ke-j dan k
kriteria
u(ai) = nilai utility
kriteria ke-i untuk kriteria ke-i
Pemilihan keputusan adalah mengidentifikasi mana dari n alternatif yang
mempunyai nilai fungsi terbesar.
Teknik Motode SMART :
1.
Langkah
1: menentukan jumlah kriteria
2.
Langkah
2: sistem secara default memberikan skala 0-100 berdasarkan prioritas yang
telah diinputkan kemudian dilakukan normalisasi.
Normalisasi =
Keterangan : wj : bobot suatu kriteria
3. Langkah
3: memberikan nilai kriteria untuk setiap alternatif.
4. Langkah
4: hitung nilai utility untuk setiap kriteria masing-masing.
Keterangan :
ui(ai) : nilai
utility kriteria ke-1 untuk kriteria ke-i
Cmax : nilai kriteria maksimal
Cmin : nilai kriteria minimal
Cout i : nilai kriteria ke-i
5. Langkah
5: hitung nilai akhir masing-masing.
Contoh soal :
Suatu perusahaan A ingin mempromosikan jabatan tertentu. Akan tetapi pihan PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) agak kesulitan dengan banyaknya kriteria - kriteria yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Disini ada 6 kriteria dan nilai utility yang sudah ditentukan, dan bisa diganti sesuai dengan kebutuhan. Jadi kriteria dan nilai disusuaikan dengan kebutuhan.
langkah selanjutnya normalisasikan bobot kriterianya sesuai dengan kebutuhan
lalu diuji cobakan ke 4 pegawai
Dari hasil uji coba pada 4 pegawai hanya 2 orang yang dinyatakan layak, karena mendapatkan nilai tinggi pada bobot 1 (30%) dan bobot 2 (40%). Sementara 2 lainnya yang dinyatakan tidak layak dan dipertimbangkan dikarenakan nilai pada bobot 1 dan 2 kurang mendapatkan hasil yang maximal. Maka dapat disimpulkan bahwa bobot sangatlah berpengaruh dalam perhitungan ini. Sekian post ini, kurang lebihnya atau salah kata - kata mohon dimaafin y,,..hehehe(^_^)